Bagaimana Eksekutif dapat Mendorong Transformasi Digital dalam Organisasinya

Bagaimana Eksekutif dapat Mendorong Transformasi Digital dalam Organisasinya -

Ketika dunia menjadi semakin digital, dunia usaha, mulai dari skala kecil hingga perusahaan besar, harus merangkul transformasi digital agar tetap relevan dan kompetitif. Ini bukan berita lagi. Teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), Big Data, dan analitik tingkat lanjut mengubah cara bisnis memberikan nilai kepada karyawan, pelanggan, dan masyarakat secara umum.

AI misalnya, telah dibuat perbankan yang dipersonalisasi sebuah kenyataan. Tanpa campur tangan karyawan, klien bank Sainsbury dapat ditawari pinjaman pribadi Sainsbury berdasarkan kebiasaan belanja dan kebutuhan keuangannya. Dalam waktu dekat, transformasi digital akan melampaui industri jasa dan tidak hanya sekedar penerbitan pinjaman gajian uk pemberi pinjaman langsung. Bot akan mulai menawarkan perawatan medis yang dipersonalisasi kepada orang-orang yang berjarak beberapa mil dari rumah sakit.

Apa yang mendorong transformasi digital?

Salah satu pendorong terbesar transformasi digital adalah teknologi. Untuk mencapai transformasi digital, perusahaan harus berinvestasi pada kemampuan teknologi digital. Namun, meskipun teknologi baru telah diadopsi, kemajuan tersebut terhambat oleh maraknya teknologi lama. Pemeliharaan proses yang sudah ketinggalan zaman dan teknologi lama menghabiskan porsi anggaran yang lebih besar dibandingkan investasi teknologi dan inovasi digital. Agar dunia usaha dapat mengimbangi pesatnya perubahan digital, para eksekutif harus melakukan perombakan besar-besaran dalam bidang teknologi.

Bagaimana Eksekutif dapat Mendorong Transformasi Digital dalam Organisasinya -

Budaya adalah pendorong penting lainnya dalam transformasi digital. Untuk mencapai transformasi digital, para eksekutif harus membangun pola pikir digital di seluruh tingkat organisasi. Mereka juga harus menentukan masa depan digital, mendapatkan keterampilan yang berguna, dan menyatukan seluruh anggota organisasi dalam evolusi yang berkelanjutan.

Berbeda dengan teknologi yang dapat diubah atau diperbarui dengan cepat dan relatif mudah, mengubah budaya orang-orang dalam suatu organisasi membutuhkan waktu dan dedikasi.

Bagaimana mendorong transformasi digital dalam organisasi  

Menentukan proses apa yang perlu didigitalkan, mendapatkan dukungan dari karyawan, dan meminta mereka memikirkan kembali peran mereka tampaknya merupakan pekerjaan yang terlalu berat bagi sebagian besar eksekutif.

Untuk mendorong transformasi digital dalam organisasi mereka, para eksekutif perlu mengikuti empat langkah dasar berikut untuk mengatasi masalah teknis dan budaya.

 

  • Rancang transformasi seputar tujuan bisnis

 

Untuk memulai proses transformasi digital, para eksekutif harus mengubah model bisnis perusahaan. Hal ini karena transformasi dapat menjungkirbalikkan industri dan berdampak pada pendapatan bisnis dengan model bisnis yang kaku. Perusahaan seperti Uber misalnya mengubah model bisnis industri taksi secara menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi seluler dan cloud untuk terhubung dengan pelanggan.

Bagaimana Eksekutif dapat Mendorong Transformasi Digital dalam Organisasinya -

 

  • Prioritaskan proses yang ramah pengguna dan tawarkan pelatihan yang tepat

 

Transisi ke teknologi baru yang tidak ramah pengguna bisa sangat membuat frustrasi. Jika karyawan merasa frustrasi dengan adanya peningkatan, mereka akan kembali ke cara lama dalam melakukan sesuatu dan upaya transformasi digital akan gagal. Para eksekutif teknologi harus memprioritaskan keramahan karyawan ketika memperkenalkan teknologi baru dan menerapkan proses baru dalam organisasi mereka.

 

  • Digitalisasi proses rekrutmen untuk membuat perekrutan talenta terbaik menjadi mudah dan efisien

 

Merekrut talenta terbaik dan tidak hanya di departemen TI merupakan salah satu bidang yang berkontribusi signifikan terhadap transformasi digital. Para eksekutif harus selalu mencari orang-orang dengan keahlian yang tepat. Hal ini dapat menjadi tantangan karena lanskap teknologi terus berubah sehingga memerlukan orang-orang dengan keahlian yang berbeda setiap beberapa bulan. Memanfaatkan alat digital yang tepat seperti media sosial dan video call dapat mempermudah proses pencarian, menghubungkan, dan merekrut talenta baru.

 

  • Ambil pendekatan di seluruh perusahaan

 

Saat ini, perusahaan hanya berfokus pada TI untuk transformasi digital. Hal ini terutama karena orang-orang TI dipandang paling siap menghadapi transformasi. Pendekatan ini terbukti tidak efektif karena satu tim dalam suatu organisasi tidak dapat mencapai transformasi digital. Dampaknya hanya dapat dibatasi.

Dibutuhkan keterlibatan tim lintas fungsi dalam organisasi untuk membuat kemajuan yang signifikan. Para eksekutif harus memberdayakan tim TI untuk bekerja dengan departemen lain guna menemukan cara mendigitalkan sistem mereka.